ADA sedikit pertanyaan yang mengganjal dalam benak saya terhadap euforia yang terjadi di setiap memasuki tahun yang baru. Pertanyaan ini baru saja muncul walau saya sudah melewatinya sudah 28 kali sepanjang hidup saya.
Pertanyaan itu adalah kenapa yang mesti dirayakan itu adalah tahun baru? Kenapa windu baru, bulan baru, hari baru, jam baru atau menit baru dilewatkan begitu saja? Toh tahun, bulan, hari, jam, dst itu adalah sama-sama masa atau waktu yang saling berkaitan.
Alangkah tak adilnya kita jika hanya heboh di tahun baru. Padahal tahun itu takkan ada jika tidak ada bulan, demikian juga bulan yang tiada tanpa adanya hari.
Kenapa kata ‘resolusi’ baru riuh terdengar dan marak terbaca saat era pergantian tahun tiba. Kenapa kata ‘instropeksi’ ramai bermunculan kala akhir tahun menjelang.
Kenapa tidak setiap menit, jam, hari, atau bulan? Kenapa libur hanya ditetapkan hanya kala tahun baru tiba? Kenapa tidak ditetapkan libur setiap memasuki bulan baru atau hari baru? Kenapa? View full article »